Puslitbangwas Tingkatkan Kompetensi Calon Asesor melalui Diklat Indeks AP3N

Kegiatan diklat diikuti oleh para auditor di lingkungan Kedeputian Polhukam PMK, beberapa perwakilan BPKP, serta dari Puslitbangwas BPKP. Diklat ini berkaitan dengan rencana kedeputian Polhukam akan melakukan pengukuran dan penilaian Indeks AP3N pada program pembangunan nasional yang diampunya, yaitu program pengentasan kemiskinan.

Selain dari internal Puslitbangwas, dalam diklat ini juga mengundang instruktur dari Bappenas, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), serta Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) yang mengkoordinasi urusan pengentasan kemiskinan.

Hari pertama diklat diawali oleh materi konsepsi akuntabilitas serta pengukuran dan penilaian Indeks AP3N oleh Kabid Program dan Kerjasama Puslitbangwas, Rudy M. Harahap. Ia menjelaskan perkembangan teori akuntabilitas, penilaian kinerja serta memperkenalkan “new framework” pengukuran dan penilaian Indeks AP3N sebagai bahan penyempurnaan instrumen yang sudah ada selama ini. Pemateri kedua Kasubid Kerjasama Puslitbangwas, Octavia Hernawa, memaparkan langkah-langkah yang sudah dan akan dilakukan dalam penyempurnaan instrumen Indeks AP3N yang akan dilakukan, melalui materi “Indeks AP3N; bridging now and then.

Pada hari kedua, pemateri dari Bappenas Direktur Sistem Pendanaan Basah Hernowo dan dari Kemenkeu Kasubdit pada Ditjen Anggaran, Yonathan, menjelaskan mengenai mekanisme perencanaan dan penganggaran program pembangunan nasional. Belum sinkronnya perencanaan dan penganggaran akan diupayakan diselesaikan melalui upaya membangun sistem informasi Kolaborasi Perencanaandan Informasi KinerjaAnggaran(Krisna), sebagai tindak lanjut atas PP No 17/2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional.

Instruktur dari Kemenko PMK, yaitu Asdep Pengentasan Kemiskinan, Suarmansyah, pada hari ketiga menjelaskan mengenai peran Kemenko PMK yang sudah dilakukan dalam lingkup program pengentasan kemiskinan. Pada sesi berikutnya, penjelasan dari tim pengembang Indeks AP3N Puslitbangwas BPKP, Mujiyanto, mengenai metodologi yang dilakukan oleh tim dalam membangun instrumen tersebut, yang dimulai sejak tahun 2015.

Hari keempat diklat, selama sehari penuh Mujiyanto memandu dilakukannya simulasi pengukuran dan penilaian Indeks AP3N kepada seluruh peserta diklat, dengan objek simulasi program prioritas jaminan dan bantuan sosial tepat sasaran, yang merupakan salah satu program prioritas dalam prioritas nasional pengentasan kemiskinan pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2018.

Pada hari terakhir diklat, tim pengembang Indeks AP3N Puslitbangwas BPKP, Lilik Kusminarti dan Ari Andar Wulan memandu para peserta diklat untuk melakukan penyusunan simpulan dan laporan hasil pengukuran dan penilaian yang telah dilakukan pada hari sebelumnya.

Penyajian materi diklat secara lengkap dari sejak konsepsi, metodologi, sampai dengan simulasi dan pelaporan hasil pengukuran dan penilaian Indeks AP3N, serta materi dari Bappenas, Kemenkeu dan Kemenko PMK kepada peserta diklat diharapkan dapat memberikan bekal yang cukup bagi peserta diklat khususnya dari kedeputian BPKP yang akan menjadi asesor untuk melakukan pengukuran dan penilaian Indeks AP3N. (Humas Puslitbangwas: Jie)