Pelatihan dan Workshop Manajemen Risiko di PT INTI (Persero)

Hal ini disampaikan oleh Gatot Darmasto, Deputi BPKP Bidang Akuntan Negara pada saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Pelatihan dan Workshop Manajemen Risiko di PT INTI (Persero) pada Rabu, tanggal 04 Juni 2014 bertempat di Auditorium GKP Lantai 1 PT INTI (Persero) Jalan Mohammad Toha Bandung.

Dalam kesempatan tersebut, Gatot Darmasto juga menyampaikan hasil penilaian BUMN bersih yang beberapa waktu lalu telah dilakukan oleh BPKP Pusat dan 17 perwakilan BPKP terhadap 128 BUMN. Dari 128 BUMN, 70 BUMN dikategorikan berkomitmen terhadap pencegahan KKN, 53 BUMN cukup berkomitmen, dan 5 masih kurang berkomitmen. Berdasarkan hasil rapat dengan Kementerian BUMN, terhadap 53 dan 5 BUMN yang cukup dan kurang berkomitmen, harus ada perlakuan khusus agar lebih berkomitmen menjadi BUMN yang “bersih”.

Kondisi ini jika tidak segera disikapi, dikhawatirkan mengakibatkan risiko fraud/kecurangan yang bisa mengakibatkan kerugian bagi perusahaan seperti biaya hukum yang tinggi, penahanan individu, hilangnya kepercayaan masyarakat dan turunnya minat investor terhadap perusahaan. Semua ini bisa diantisipasi dengan menerapkan sistem pengendalian internal dan manajemen risiko dalam perusahaan.


Acara Pelatihan dan Workshop Manajemen Risiko dihadiri oleh 36 orang peserta terdiri dari para Kepala Divisi, Kepala Bagian, dan wakil dari  Satuan Pengawasan Intern PT INTI (Persero) selama dua hari tanggal 4-5 Juni 2014, meliputi materi Overviu Manajemen Risiko, Kerangka Kerja manajemen Risiko, Proses Manajemen Risiko dan Risk Assessment, serta Simulasi Penyusunan Profil Risiko Perusahaan.
Direktur Utama PT Inti, Tikno Sutisna, mengharapkan agar peserta dapat memanfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya untuk berdiskusi, sehingga ilmu dan pengalaman yang didapat bisa diterapkan dalam perusahaan.

Acara selanjutnya merupakan acara inti berupa pemaparan materi Manajemen Risiko disampaikan oleh Supriyadi, Kepala Bidang Akuntan Negara Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat dan Slamet Susanto dari Deputi Akuntan Negara BPKP Pusat.

 

(humas jabar/SYM).