Alumnus STAR Pengawal Akuntabilitas Pemerintah

Jakarta (17/11) - Sampai dengan November 2017, Kapabilitas APIP yang baru mencapai level 1 dan level 2 turun menjadi sekitar 40% dari sebelumnya 85% pada level 1 di Tahun 2015.  Alumnus STAR pasti berperan dalam perbaikan Kapabilitas APIP ini karena Alumnus STAR merupakan para APIP yang meningkatkan kapabilitasnya melalui Program STAR. Tahun 2019, diharapkan Kapabilitas APIP level 3 bisa mencapai 85%.

Hal tersebut disampaikan oleh Dadang Kurnia selaku pembina program IKASTAR (Ikatan Keluarga Alumni State Accountability Revitalization) dan keynote speaker pada acara Seminar Alumni State Accountability Revitalization yang diselenggarakan di Aula Gandhi Kantor Pusat BPKP.

Dadang Kurnia juga menjelaskan bahwa program STAR ini telah meluluskan 3790 program degree dari yang ditargetkan sebanyak 2500 orang. Lulusan program STAR ini 65% merupakan pengelola keuangan negara dan 35% merupakan APIP. Dadang Kurnia juga mengharapakan karya ilmiah yang dihasilkan dari lulusan program STAR yang berupa tesis atau desertasi dapat dikumpulkan oleh pengelola STAR sehingga terbentuk knowledge database  yang berguna bagi setiap orang.

Seminar ini mengundang Prof. Nafsiah Mohamed dari UiTM Malaysia, Deeny Simanjuntak selaku Senior Project Officer ADB Resident Mission Indonesia, dan Prof. Syamsurizal Tan dari Universitas Jambi sebagai narasumber.

Dalam paparannya Prof. Nafsiah Mohamed dari UiTM Malaysia menjelaskan bahwa merupakan sebuah ide yang brilian untuk membentuk suatu knowledge database. Research atau peneltian tidak boleh hanya disimpan dalam rak atau perpusatakaan, riset harus dipublikasikan karena riset adalah new knowledge. Tanpa publikasi masyarakat tidak akan bisa membaca hasil riset riset tersebut dan riset tersebut menjadi tidak berguna.

Dalam kesempatan yang sama Deeny Simanjuntak, Senior Project Officer ADB Resident Mission Indonesia, menjelaskan bahwa program STAR selain untuk perubahan paradigma APIP dan pengelola keuangan negara, juga sebagai ajang sharing community of practice.

Deeny Simanjuntak mengharapkan lulusan dari degree program STAR bisa ditempatkan di unit kerja yang memiliki kualifikasi sebagai pengelola keuangan dan APIP. Dalam paparan selanjutnya oleh Prof. Syamsurizal Tan dijelaskan bahwa permasalahan ekonomi Indonesia disebabkan pengelolaan keuangan yang minim baik secara kuantitas dan kualitas. Menurut Prof. Syamsurizal Tan, program STAR ini menjadi salah satu cara dalam menanggulangi pengelolaan keuangan yang minim baik secara kuantitas dan kualitas.

Pengurus IKASTAR berencana melaksanakan  acara seminar IKASTAR satu tahun sekali di Jakarta dan 3 bulan sekali pada level regional dengan bekerjasama dengan universitas-universitas terdekat. 

Humas Pusat (Tri/Frans/sry/gil/end)