Merubah Wajah Birokrasi

 “Pameran Inovasi yang dilaksanakan oleh Pusdiklat LAN hari ini merupakan pameran terhebat di negeri ini karena penjaga stand pamerannya adalah pejabat eselon I dan II di Instansinya masing-masing.” Demikian dinyatakan oleh Deputi  Pendidikan dan Aparatur Lembaga Administrasi Negara RI Muhammad Idris mewakili Ketua LAN RI ketika membuka Pameran Inovasi Pimpinan Tinggi ASN, Kamis (29/09).

Pameran Inovasi Pimpinan Tinggi Aparat Sipil Negara diikuti oleh seluruh peserta diklatpim I Angkatan XXXIII yang merupakan perwakilan dari Kementerian/Lembaga/Pemerintah Provinsi yang merupakan ajang unjuk inovasi dari masing-masing peserta diklatpim I yang dituangkan dalam bentuk proyek perubahan.

Pameran yang dibuka oleh Ketua Lembaga Administrasi Negara diwakili oleh Deputi  Pendidikan dan Aparatur  Muhammad Idris tersebut, merupakan rangkaian kegiatan yang harus diikuti oleh seluruh peserta diklatpim I. Hadir dalam acara tersebut Kepala Pusdiklat LAN Purwastuti, seluruh peserta diklatpim I Perwakilan dari Kementerian/ Lembaga Pemerintah Provinsi dari seluruh Indonesia, dan Kepala Puslitbangwas BPKP Sumitro mewakili Kepala BPKP.

Diantara 25 peserta Diklapim I tersebut terdapat 3 peserta dari BPKP yaitu Mulyana selaku Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatra Utara dengan proyek perubahan Kanvas Model Inovasi Penilain Mandiri Kapabilitas SPI BUMN, Deny Suardini selaku Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat dengan proyek perubahan Peningkatan Efektifitas Manajemen Risio dan Amdi Veri Darma Direktur Pengawasan Loan dan Bantuan Hibah Luar Negeri dengan proyek perubahan SIM Akuntabilitas Hasil Pengawasan.

Sebelumnya dalam pembukaan diklatpim I angkatan XXXIII di Gedung Makarti Bhakti Nagari, Kampus PPLPN LAN Pejompongan Selasa (5/4), dinyatakan oleh  Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto, bahwa "Pemimpin tidak perlu kehilangan kepercayaan diri untuk melakukan perubahan yang cukup mendasar pada birokrasinya. Jangan karena tidak adanya ruang yang tersedia untuk mengambil diskresi membuat seorang pemimpin yang sebenarnya ingin melakukan perubahan "tenggelam" dalam rutinitas birokrasi," ungkapnya.

Adi Suryanto mengemukakan bahwa birokrasi saat ini sedang mengalami perubahan yang dahsyat. Setidaknya saat ini telah tercatat 33 ribu inovasi di sektor publik yang tersebar di seluruh Indonesia. "Walaupun inovasi yang dilakukan masih sampai pada tahap ATM (amati, tiru dan modifikasi). Namun, hal itu telah merubah wajah birokrasi saat ini," pungkasnya.

 (Humas Puslitbangwas: Pakde/Ikeu/HeriS/end)