Mahasiswa pascasarjana pada umumnya merasa khawatir ketika membayangkan untuk menyaring riset yang mereka lakukan selama setahun penuh menjadi sebuah artikel jurnal sepanjang 20 halaman dengan ukuran kertas A4. “Itu tidak mungkin!”, “Tidak akan sanggup!”, “Tapi itu 7.000 kata....ya ampun!”, mungkin merupakan reaksi umum seorang mahasiswa ketika pertama kali ditantang untuk menulis sebuah artikel akademik.
Namun, Summers (2002) menunjukkan bahwa Anda tidak perlu menjadi seorang novelis atau seorang juara dalam menulis (misalnya Pulitzer), atau penyair, untuk dapat melaporkan suatu studi yang telah dikonsep dan dilaksanakan dengan baik1. Anda hanya perlu menjaga pandangan Anda terhadap detil tulisan, sebab saat menulis suatu artikel akademik, “setannya ada pada detil” (Feldman, 2004).
Maksud dari dokumen ini adalah untuk menjadi pedoman Anda dalam menulis suatu artikel akademik yang menguraikan hasil atau laporan suatu studi empiris. Pedoman ini khususnya berfokus pada penulisan hasil studi berbasis survey (survey-based research) yang melibatkan pengujian statistik atas hipotesis.
Tidak ada cara yang paling benar untuk menulis suatu artikel akademik. Segala kerangka kerja, prinsip, dan contoh-contoh disajikan disini berdasarkan pada artikel yang telah dimuat dalam jurnal akademik ternama. Anda dapat mengadaptasinya dengan cara memenuhi persyaratan khusus sebagaimana diminta oleh jurnal akademik atau pemimpin studi bersangkutan. Dengan membaca langsung artikel asli yang ditulis oleh Feldman (2004), Bern (2003), Perry, Carsonn & Gilmore (2003), Summers (2001), Calfee & Valencia (2001), dan Varadarajan (1996), Anda mungkin akan menemukan nilai atau saran tambahan yang belum masuk dalam pedoman ini.
Struktur pedoman ini adalah sebagai berikut: bagian pertama menyediakan tinjauan/ikhtisar (overview) dari struktur suatu artikel jurnal akademik. Yang kemudian diikuti dengan bahasan detil mengenai tiap bagian utama dari suatu artikel akademik, misalnya: (1) judul, (2) ringkasan, (3) kata kunci, (4) pendahuluan, (5) reviu literatur, (6) metodologi, (7) hasil, (8) simpulan atau diskusi akhir.
STRUKTUR SUATU ARTIKEL JURNAL AKADEMIK
Kesuksesan atau kegagalan suatu artikel akademik ditentukan jauh sebelum kata pertama ditulis atau kalimat pertama diketik. Itu semua dimulai dengan membuat konsep awal (initial conceptualisation) dan desain studi yang akan dilakukan. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Summers (2001) yang memberi daftar empat alasan mengapa suatu artikel ditolak oleh jurnal akademik terkemuka:
Fokus bahasan pedoman ini terutama ditekankan pada alasan nomor 4 di atas – gaya penulisan yang tidak teratur yang mengarah pada struktur penulisan yang tidak layak. Panjang artikel dalam jurnal akademik ternama umumnya sekitar 20-25 halaman A4 (spasi 1 ½), atau sekitar 4.000-7.000 kata.
TENTANG KAMI |
Sekapur Sirih |
Tugas dan Fungsi |
Struktur Organisasi |
Profil Pimpinan |
Visi dan Misi |
Dukungan SDM |
Kapuslitbangwas dari Masa ke Masa |
KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM |
Aplikasi KMS |
Jurnal Pengawasan |
Library Café |
Majalah Seputar Litbang |
Alamat:
Jl. Pramuka Nomor 33, Jakarta 13120
Gedung Perwakilan BPKP Prov DKI Jakarta
Lantai 4, Telp/WhatsApp: 081314639745
Email: puslitbangwas@bpkp.go.id