Kaper BPKP Kaltara Hadiri Festival Iraw Tengkayu dan Malam Puncak Panggung Hiburan Rakyat

TARAKAN - Kepala Perwakilan (Kaper) BPKP Provinsi Kalimantan Utara, Rusdy Sofyan berkesempatan menghadiri acara Festival Iraw Tengkayu dan Malam Puncak Panggung Hiburan Rakyatyang diselenggarakan di Kawasan Wisata Ratu Intan Pantai Amal dan Kawasan Wisata Berkampung, Sabtu (8/10/2022).

Iraw Tengkayu merupakan upacara turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat suku Tidung, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara. Iraw Tengkayu itu sendiri mempunyai dua arti kata diambil dari Bahasa Tidung, ’iraw’ yang berarti perayaan atau pesta, sedangkan ‘tengkayu’ adalah pulau kecil yang dikelilingi oleh laut, yang dimaksud pulau kecil disini adalah Pulau Tarakan.

Acara diawali dengan sambutan oleh Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M. Kes. Dalam sambutannya, Khairul menyapaikan bahwa Festival Iraw Tengkayu akan dilaksanakan setiap tahun.

“Festival ini sebenarnya dilaksanakan 2 tahun sekali namun untuk selanjutnya direncanakan akan dilaksanakan setiap tahunnya dan Festival Iraw Tengkayu sendiri telah masuk ke dalam 100 event kalender nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” ujarnya.

“Bahwa kita akan melaksanakan festival ini lebih kolosal lagi dengan cara melibatkan Borneo. Borneo artinya seluruh Kalimantan termasuk Serawak, Brunai, Sabah, Kalbar, Kalteng, Kalsel, dan Kaltim, serta berharap kedepannya lagi bisa ditingkatkan ke tingkat ASEAN” ungkap Khairul di akhir sambutannya.

Selanjutnya, sambutan Gubernur Kalimantan Utara yang pada kesempatan kali ini diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Utara, Suriansya. Dalam kesempatannya, Suriansyah menyampaikan bawah Iraw Tengkayu merupakan Warisan Budaya Tak Benda.

“Upacara yang kita lakukan ini sudah berlangsung turun temurun dimana penyelenggaraannya telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan, Kubudayaan, Riset, dan Tekhnologi Republik Indonesia dan mendapat penghargaan pada ajang Pesona Indonesia Tahun 2016 sebagai Atraksi Budaya Terpopuler,“katanya.

Selain itu, Suriansyah juga mengajak seluruh masyarakat untuk melestarikan warisan budaya tersebut.

“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan kegiatan ini sebagai warisan budaya para pendahulu dan ikut berpartisipasi mempromosikan kegiatan ini sebagai pariwisata Kalimantan Utara. karena sebagai festival budaya dan hiburan rakyat kegiatan ini memiliki potensi yang sangat besar dalam upaya kita memulihkan ekonomi serta mempromosikan Kota Tarakan sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi pariwisata andalan.”

Acara dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang di wakili oleh Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf Fadjar Hutomo. Dalam sambutannya, Fadjar mengatakan Festival Iraw Tengkayu harus bisa menjadi event dengan pariwisata berkelanjutan.

“Iraw Tengkayu ini basisnya adalah kultural atau sosial budaya. Ini adalah modal, sesuai perspektif pemajuan kebudayaan maupun pengembangan ekonomi kreatif,” imbuh Fadjar.

Acara dilanjutkan dengan rangkaian acara Iraw Tengkayu yaitu pertunjukan tari tradisional meliputi Tari Ilu Pegulungen, Indung-Indung dan Ampuanku yang di bawakan oleh 150 penari dan diakhiri dengan Pelarungan Padaw Tuju Dulung. Pelarungan Padaw Tuju Dulung adalah ritual syukur yang dilakukan suku Tidung Pesisir di Kalimantan Utara. Padaw Tuju Dulung merupakan perahu khas suku Tidung Pesisir. Di atas perahu terdapat bagian yang menyerupai rumah yang disebut juga dengan meligayMeligay digunakan untuk meletakkan sesaji yang akan disuguhkan.

Rangkaian acara festival kebudayaan ini diakhiri dengan Malam Puncak Panggung Hiburan Rakyat yang dimeriahkan oleh Pedangdut Iva Lola eks-Trio Macan.

 

(Kominfo BPKP Kaltara)