BPKP Maluku Gelar Workshop Digital Forensics dan Data Analitics

Ambon (8/11) - Perwakilan BPKP Provinsi Maluku menggelar Workshop Pemanfaatan Digital Forensic dan Data Analytics dalam rangka mendukung kegiatan pengawasan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di wilayah Provinsi Maluku bersama inspektorat se-Provinsi Maluku pada Selasa (8/11).

Dalam rangka mendukung kegiatan pengawasan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di wilayah Provinsi Maluku, Perwakilan BPKP Provinsi Maluku mengadakan kegiatan workshop bertajuk “Pemanfaatan Digital Forensic dan Data Analytics untuk Mendukung Kegiatan Pengawasan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah di Wilayah Provinsi Maluku”. Kegiatan yang digelar di Swissbell Hotel Ambon ini dihadiri oleh para peserta dari inspektorat se-Provinsi Maluku dan beberapa pegawai dari Perwakilan BPKP Provinsi Maluku.  

Kegiatan workshop dibuka dengan laporan dari ketua panitia sekaligus Koordinator Pengawasan (Korwas) Bidang Investigasi Sapto Agung Riyadi, kemudian dilanjutkan dengan arahan dari Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Yunaedi. Dalam arahannya, Yunaedi menyampaikan bagi para peserta workshop agar dapat menggali pengetahuan lebih banyak lagi dari kegiatan ini, sehingga dapat membuka peluang bagi inspektorat Pemerintah se-Provinsi Maluku maupun BPKP Maluku dalam mengembangkan kompetensi keahlian di bidang Digital Forensic dan Data Analytics.

“Keberhasilan penggunaan data analytics di BPKP adalah pada tahun 2018, BPKP setidaknya membutuhkan waktu 3 bulan lebih untuk mengaudit keuangan BPJS secara 100%.” Tutur Yunaedi. Ia juga mengatakan bahwa Digital Forensic dan Data Analytics sangat penting sekali untuk penugasan-penugasan pengawasan kedepannya. Sementara itu dari tahun 2015 lalu BPKP juga sudah menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik(SPBE), sehingga tidak perlu bekerja secara manual lagi karena semua dilakukan secara elektronik.

Selain itu, Yunaedi menerangkan bahwa di BPKP sudah mengembangkan Continuous Auditing & Continuous Monitoring (CACM) sehingga inspektorat dapat melakukan audit terhadap Pemda dan desa tanpa perlu datang ke desa mengingat waktu yang dibutuhkan ke desa mungkin bisa terlalu lama, namun dengan mengunakan Data Analytic sudah bisa melakukan audit melalui sistem.

Mengakhiri arahannya, Yunaedi berpesan kepada para peserta untuk memanfaatkan kegiatan workshop tersebut dengan sebaik-baiknya, serta para peserta diminta aktif selama mengikuti workshop yang diselenggarakan selama 3 hari yakni dari tanggal 8 s.d. 10 November 2022. Kegiatan workshop diikuti oleh 31 orang peserta, meliputi 21 orang Inspektorat Pemerintah se-Provinsi Maluku dan 15 orang peserta dari Perwakilan BPKP Provinsi Maluku.

 

(Tim Bidang Investigasi - Kominfo BPKP Maluku)