Pada awal bulan Mei 2022, wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai diketahui menyerang hewan ternak di beberapa provinsi di Indonesia, termasuk Jawa Timur. Pada rapat koordinasi pengendalian dan penanggulangan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Gedung Grahadi. Jumat (6/5), Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa Jawa Timur tanggap darurat PMK. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian berupaya menanggulangi wabah PMK tersebut dengan mendistribusikan bantuan vaksin dan obat-obatan kepada para peternak melalui Dinas-dinas Peternakan Kabupaten/Kota.

Berdasarkan surat Deputi Kepala BPKP Bidang PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Nomor PE.08.02/S-587/D1/02/2022 tanggal 12 Agustus 2022, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur mendapat mandat untuk melakukan pengawasan dan pendampingan atas penanganan wabah PMK pada hewan ternak di wilayah Jawa Timur.

Untuk itu, pada tanggal 23 Agustus 2022, tim dari Perwakillan BPKP Provinsi Jawa Timur melakukan entry meeting dan berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dalam rangka pengawasan dan pendampingan atas penanganan wabah PMK pada hewan ternak di wilayah Jawa Timur. Tim Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur menjelaskan tujuan, ruang lingkup, sasaran, batasan tanggung jawab, jadwal kegiatan, dan dokumen yang diperlukan dalam melaksanaan pendampingan atas penanganan wabah PMK pada hewan ternak di wilayah Jawa Timur.

Selanjutnya,Tim Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur melaksanakan pengawasan dan pendampingan pada Dinas Peternakan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Pasuruan, melalui reviu dokumen, wawancara, dan peninjauan langsung ke peternak-peternak di daerah Kabupaten Jombang dan Pasuruan untuk melihat pelaksanaan vaksinasi dan pemasangan eartech pada hewan ternak sapi. Melalui pengawasan dan pendampingan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur, diharapkan penanggulangan dan penanganan wabah PMK pada hewan ternak di wilayah Jawa Timur dapat berjalan dengan lebih baik.