BPKP DKI Jakarta Reviu Kesiapan Proyek PSN Jalan Tol Ruas Cibitung Cilincing

Cibitung (21/04/2022),  Tim Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta hadir mengawal kesiapan Proyek PSN Pembangunan Jalan Tol Cibitung – Cilincing. Proyek tersebut direncanakan memiliki panjang ± 34 KM. Berdasarkan keterangan dari pihak PT Cibitung Tanjung Priok Port Toll Ways seksi 1 hingga seksi 3 direncanakan dapat dimanfaatkan untuk arus mudik lebaran 2022, dan secara keseluruhan dapat beroperasi pada bulan Juli 2022 sesuai dengan kurva S PT Cibitung Tanjung Priok Port Toll Ways.

PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP) merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang berada dibawah naungan sekaligus sebagai anak perusahaan dari PT. Waskita Toll Road (WTR) sebagai pemegang saham mayoritas. Komposisi pemegang saham perusahaan hingga 31 Desember 2017 terdiri dari PT. Waskita Toll Road sebesar 55% dan PT. Akses Pelabuhan Indonesia sebesar 45% namun pada bulan Oktober 2021 PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP) resmi melepas seluruh sahamnya kepada PT Akses Pelabuhan Indonesia (API).

Tm Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta melakukan reviu atas kesiapan Proyek PSN Pembangunan Jalan Tol Ruas Cibitung  Cilincing (34 km) yang diproyeksikan selesai tahun 2022 sebagai tindak lanjut terhadap surat Surat Deputi Kepala BPKP Bidang PIP Bidang Perekonomian dan Kemaritiman tanggal 14 April 2022.

Secara visual tim reviu kesiapan Proyek PSN Pembangunan Jalan Tol Ruas Cibitung – Cilincing melihat langsung progress pembangunan jalan tol ruas Cibitung – Cilincing mulai dari seksi 1 di Cibitung sampai dengan seksi 3 di Tarumajaya yang sudah bisa dilalui mobil pribadi, namun masih terdapat beberapa pekerjaan yang masih dilakukan seperti pekerjaan pembesian dan pengecoran,  retaining wall, pekerjaan drainase, pekerjaan perlengkapan jalan, penutup deck drain, pekerjaan marka, PJU, rambu dan perlengkapan jalan.

Diharapkan pada bulan Mei 2022 Seksi 1 sampai dengan Seksi 3 Jalan Tol Cibitung – Cilincing dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai salah satu alternatif jalur mudik dan setelah beroperasi dapat bermanfaat memberikan dukungan pergerakan orang dan logistik, khususnya menuju kawasan industri Cibitung dan Cilincing serta mengurangi kemacetan yang saat ini belum bisa tertangani oleh akses JORR 1 yang masih padat lalu lintas pada jam-jam sibuk.