Pagelaran Wayang Kulit \"Semar Boyong \"
Bandar Lampung – Jumat (19/8) Dalam Rangka Merayakan HUT RI ke-77, Perwakilan BPKP Provinsi Lampung menyelenggarakan pagelaran wayang kulit di halaman kantor Perwakilan BPKP Provinsi Lampung yang beralamat di Jl. Basuki Rahmat No. 33 Bandar Lampung. Tidak hanya dapat disaksikan secara langsung dengan hadir di kantor kami tercinta, namun pertunjukan wayang ini juga disiarkan secara langsung melalui TVRI Lampung dan Tegar TV. Meskipun bukan di tanah Jawa, namun banyak sekali warga keturunan Jawa dan menggemari budaya Jawa itu sendiri, seperti wayang kulit. Bahkan, Lampung biasa dikenal dengan sebutan Jawa Utara.
Seluruh pegawai hadir dan antusias dalam mengikuti acara tersebut. Ini adalah kali pertama Perwakilan BPKP Lampung menyelenggarakan, “Pagelaran Wayang Kulit”. Bahkan kata Pak Dalang sendiri, ini adalah kali pertama instansi pemerintah ‘nanggap wayang’. Dalam Pagelaran tersebut memilih Lakon “Semar Boyong” yang dibawakan oleh Dalang Ki Teguh Surono N. Dimun. Tidak hanya pegawai, turut hadir dalam acara tersebut para pejabat dan tamu kehormatan :
a. Gubernur Lampung, diwakili oleh Asisten 3 Bidang Administrasi dan Umum, Senen Mustakim;
b. Ketua DPRD Provinsi Lampung, Mingrum Gumay;
c. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiyono;
d. Kepala Kanwil DJPb Provinsi Lampung, M. Dody Fachrudin;
e. Walikota Bandar Lampung yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Paryanto;
f. Bupati Lampung Timur, M. Dawam Rahardjo;
g. Bupati Pringsewu Periode 2012-2022, KH Sujadi Saddat;
i. Tamu undangan lain juga pasti seluruh karyawan karyawati juga PPNPN BPKP.
Acara diawali dengan Pemotongan Tumpeng oleh Kaper BPKP Lampung Sumitro dan diserahkan kepada Ki Dalang Teguh Surono yang dilaksanakan di Aula Gedung C, Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Lampung. Sekitar pukul 17.00 WIB.
Dilanjutkan dengan pentas acara dibuka secara resmi dengan diawali persembahan Gendhing Jawa oleh DWP dan Karyawati Perwakilan BPKP Provinsi Lampung. Bahkan, Kepala Perwakilan Provinsi Lampung, Sumitro ikut menyumbangkan suara emasnya.
Acara dipandu oleh MC yang sangat luar biasa. Salah satu MC adalah pegawai pria BPKP yang saat ini menjabat sebagai Auditor Muda, Arif Kusudiyardi. Sementara, MC wanita merupakan Miss Grand Tourism 2022 dan Miss Intercontinental 2022 yang akan mewakili Indonesia di ajang Internasional yang akan diselenggarakan di Mesir, Dita Fatimatuzzahra. Dita sendiri adalah bagian dari keluarga besar BPKP Provinsi Lampung, karena Ibundanya adalah karyawati di kantor kami tercinta, tepatnya menjabat sebagai Auditor Madya, Nova Tamara.
Sambutan disampaikan oleh Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Lampung, Sumitro, kemudian dilanjutkan dengan Sambutan yang disampaikan oleh Ketua DPRD Provinsi Lampung, Mingrum Gumay. Dilanjutkan dengan sambutan oleh Asisten 3 Bidang Administrasi dan Umum, Senen Mustakim newakili Gubernur Lampung.
Untuk memulai cerita wayang, Penyerahan Wayang Semar dilakukan oleh Kepala Perwakilan kepada Ketua DPRD Provinsi Lampung untuk kemudian diserahkan kepada Dalang Ki Teguh Surono N. Dimun. Barulah pertunjukan wayang dimulai sampai selesai.
Apakah Sobwas sudah tahu tentang Lakon Semar?
Setidaknya kebanyakan orang tahu bahwa Semar adalah bapak empat sekawan ‘Punakawan’. Sepintas memang tokoh Semar sebatas melucu dan pereda ketegangan penonton di tengah malam. Namun, menurut kisah pewayangan Jawa, Sang Hyang Wenang menciptakan Sebuah telur, cangkangnya itu Togog, putihnya menjadi Semar. Sedangkan kuningnya menjadi Batara Guru. Semar yang memiliki badan gemuk. Hal tersebut menunjukan bahwa manusia pada dasarnya tidak ada yang sempurna dan masing-masing memiliki ciri khas. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Umumnya, masyarakat mengenal bahwa Semar adalah putra Sang Hyang Wisesa yang mana memiliki anugerah Mustika Manik Astagina dan delapan daya. Delapan daya itu adalah tidak pernah mengantuk, tidak pernah lapar, tak pernah jatuh cinta, tak pernah sedih, tak pernah capek, tak pernah sakit, tak pernah kepanasan, dan tak tak pernah kedinginan.
Sebagian besar kisah mengatakan bahwa Semar adalah jelmaan Dewa. Di setiap pementasan wayang, Semar selalu menyampaikan kata-kata bijaknya yang sifatnya lebih ke umum. Sehingga kata-kata bijak Semar masih relevan dengan siapapun dan kapanpun. Semar merupakan tokoh pewayangan ciptaan pujangga lokal. Meskipun statusnya hanya sebagai abdi, namun keluhurannya sejajar dengan Prabu Kresna dalam kisah Mahabharata. Jika dalam perang Baratayuda menurut versi aslinya, penasihat pihak Pandawa hanyaKresna seorang, maka dalam pewayangan Jawa, jumlahnya ditambah menjadi dua, salah satunya adalah Semar.
Humas BPKP Lampung