Membangun Infrastruktur Pengetahuan Pengawasan melalui Data Analytics
Bertempat di Mulia 1 Meeting Room, Grand Zuri Hotel Yogyakarta, Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan (Puslitbangwas) BPKP mengadakan Workshop tentang Data Analytics Pengawasan melalui Rapidminer yang diikuti peserta dari Puslitbangwas, Perwakilan BPKP DI Yogyakarta, Perwakilan BPKP DKI Jakarta, Perwakilan BPKP Jawa Tengah, Kedeputian PIP Bid. Perekonomian dan Kemaritiman, Kedeputian PIP Bid. Polhukam PMK, Kedeputian PPKD, serta Kedeputian Akuntan Negara.

Acara dimulai dengan mendengarkan lagu Indonesia Raya, lalu dilanjutkan sambutan Koordinator Pengembangan dan Inovasi Pengawasan, Rury Hanasri. Dalam sambutannya Rury menyampaikan bahwa data analytics merupakan kegiatan ekstrasi pengetahuan dari data yang sudah terkumpul dan penggabungan antara pemrograman serta analisis data.
"Di dalam artikel IAI Global peran sebagai trusted advisor mengharuskan seorang auditor memiliki skill baru, tidak lagi pada pendekatan governance, risk, dan mitigasi risiko pada skala nasional tetapi sudah menggunakan data driven approach" lanjut Rury. Terkait hal tersebut, BPKP telah beberapa kali melakukan pelatihan data analytics pada tahun 2021 dan 2022 dengan pendanaan dari STAR Project yang dilakukan oleh tiga unit kerja yang kesemuanya mengedepankan tentang data analytics.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan Workshop oleh Kepala Perwakilan BPKP Provinsi DI Yogyakarta selaku tuan rumah, Adi Gemawan. Dalam sambutannya Adi menyampaikan, "Workshop data analytics sangat dibutuhkan, contohnya belum lama ini Presiden sudah mengingatkan bahwa kondisi dunia akibat dari krisis energi dan pangan dampaknya sudah dirasakan yaitu inflasi. BPKP diminta melakukan pengawasan dalam konteks mengawal efektivitas penanggulangan inflasi ini. Keberhasilan menghadapi inflasi ini akan memberikan manfaat pada peristiwa-peristiwa yang akan terjadi selanjutnya yang kita sulit untuk memperkirakan."
Melalui workshop ini diharapkan para peserta nantinya menjadi agen perubahan yang akan membawa gelombang perubahan menuju BPKP yang lebih baik. Lebih jauh lagi, jika dikaitkan dengan Agenda Prioritas Pengawasan (APP), penugasan pengawasan idealnya dilakukan dengan mengeksploitasi data yang sudah ada, menggunakan model data analytics yang menghasilkan simpulan pengawasan. Sebagai penutup pada rangkaian workshop hari pertama, diisi dengan penyampaian materi mengenai Data Analytics melalui Rapidminer oleh Muhammad Fachrie, dosen Universitas Teknologi Yogyakarta.(dyah ayu)