BPKP Sulsel Awasi Pengembangan Kawasan Geopark Nasional Maros Pangkep
.
MAKASSAR (20/12/2022) - Pertumbuhan ekonomi nasional turut dipengaruhi oleh perkembangan industri pariwisata melalui peningkatan produktivitas masyarakat dan penurunan angka pengangguran pada akhirnya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Pada bulan Juni 2021 Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Kanpoeng Karst Rammang-Ramang di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam kesempatan tersebut Sandiaga menyampaikan bahwa pengembangan industri wisata dimulai dari desa wisata. Desa wisata akan membuka peluang ekonomi, lapangan usaha, serta lapangan kerja yang seluas-luasnya.
Sebagai respon atas hal tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan pengawasan atas pengembangan kawasan Geopark Nasional Maros Pangkep (GNMP). Dengan area seluas 75 ribu hektar, GNMP memiliki 31 geosite yang mewakili geodiversity, biodiversity, dan cultural diversity. Mulai dari taman nasional, taman wisata perairan, situs cagar budaya, serta kawasan ekosistem esensial. Sejak awal inisiasi GNMP pada 2015 silam Pemerintah Daerah Kabupaten Maros dan Pangkep telah melakukan berbagai upaya pengembangan kawasan GNP baik dari aspek kebijakan, perencanaan, kelembagaan, penganggaran, dan pelaksanaan pengembangan.
Kawasan GNMP sendiri telah dinominasikan oleh Pemerintah untuk menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp). Mengutip dari laman UNESCO, UGGp adalah wilayah geografis tunggal dan terpadu di mana situs dan lanskap penting geologis internasional dikelola dengan konsep konservasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat terpadu. Proses sertifikasi UNESCO Global Geopark (UGGp) merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka peningkatan daya tarik wisata Kawasan GNMP.
Pengembangan kawawan Geopark Nasional Maros Pangkep membutuhkan dukungan perencanaan dan penganggaran yang mumpuni. Selain itu, pembangunan infrastruktur pendukung baik infrastruktur konektivitas seperti jalan dan pelabuhan, infrastruktur komunikasi seperti jaringan komunikasi, dan infrastruktur amenitas seperti akomodasi dan restoran juga perlu mendapatkan dukungan. Hal-hal tersebut akan dengan mudah tercapai jika seluruh stakeholder terkait ikut mengambil peran dan berpartisipasi aktif dalam pengembangan kawasan GNMP. Koordinasi antar lembaga penting untuk dibangun, selain itu sebagai sebuah kawasan pariwisata yang akan terus berkembang pengkajian terkait pengelolaan serta mekanisme pengelolaan pendapatan daerah juga penting untuk dilakukan.
Pada akhirnya sebuah industri akan berkembang jika mendapatkan dukungan dari masyarakatnya. Melalui pengembangan yang berkelanjutan bukan tidak mungkin kawasan GNMP nantinya akan menjadi destinasi wisata favorit dunia.
(Tim APPD BPKP Sulsel/Kominfo BPKP Sulsel/Dew)