Launching Library Cafe Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

   Peresmian Library Café Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan dibuka dengan penampilan band dan dilanjutkan dengan pemaparan mengenai konsep Library café oleh Adi Surono Putro selaku Panitia. Adi Surono Putro menjelaskan tiga tujuan utama didirikannya library Café BPKP Kalsel adalah untuk membiasakan budaya berbagi ilmu, meningkatkan kapabilitas pegawai dan mengurangi kesenjangan komunikasi antar pegawau. Selanjutnya, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan secara resmi membuka Library Café yang ditandai dengan tabuhan drum.

   Launching Library Café Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan turut mengundang influencer dari internal BPKP yaitu Direktur Pengawasan Bidang Sosial dan Penanganan Bencana pada Deputi Polhukam-PMK H. Sumitro, SE., AK., MM., dengan tema “Jadilah Orang Tua yang Bisa Antarkan Anak-anaknya Menjadi Anak-anak yang Hebat/Kuat/Tidak Lemah”. Kata-kata ini mengingatkan kita sebagai orang tua untuk dapat mendidik anak menjadi pribadi yang hebat. Mendidik anak artinya kita memprogram akan dijadikan apa anak kita. Sebagai orangtua, kita harus bertanggung jawab terhadap anak kita dengan mengatur ke pintu gerbang kesuksesan dunia/akhirat.

   Mendidik anak harus diiringi dengan visi misi yang jelas. Dalam kehidupan, beliau mempunyai visi untuk membentuk anak yang cerdas istimewa. Hal ini diiringi dengan misi agar anak menguasai iptek, mendasarkan iman/taqwa dan memiliki hbungan social yang baik antar sesame manusia dengan Allah SWT. Program mendidik anak menjadi dasar dan istimewa juga dibarengi dengan menerapkan manajemen resiko terhadap anak. Segala sesuatunya kalau demi anak harus terprogram. Didik anak dengan menerapkan metode “Ajak jangan hanya menyuruh”. Hidupkan kebiasaan positif ketika mendampingi anak tumbuh. Ajari anak membaca, menyanyi, menggambar, dan olahraga. Sejak anak masih kecil kita harus selalu melatih otak anak dengan mengajarkan berbagai macam keterampilan. Hal ini akan membantu otak anak berkembang sehingga muncul kreatifitas dalam dirinya. Namun, jangan lupa untuk mengajarkan anak agama dan budi pekerti, karena kesuksesan dan kebahagiaan anak salah satunya bergantung kepada apa yang diajarkan orang tua.

  Kecerdsaan IQ hanya berperan 20% dalam kesuksesan anak. Setiap anak memiliki sembilan kecerdasan yang patut mendapat perhatian sama, bila hanya satu kecerdasan yang diutamakan, maka tumbuh kembang anak tidak akan maksimal. IQ hanya berperan 20%, sisanya ditentukan oleh delapan kecerdasan lainnya. Kecerdasan emosional dan spiritual justru menjadi kunci utama dalam mencapai kesuksesan. Semua itu berawal dari pendidikan yang diberikan orang tua di rumah. Ajarkan anak untuk mengasah kecerdasan majemuk demi kebaikan masa depan mereka.

  Beliau juga menceritakan tentang kedua anaknya yang memiliki IQ=149/superior. Anak pertamanya masuk fakultas Kedokteran Unair saat berumur 15 tahun, menjadi sarjana kedokteran pada umur 19 tahun, dan menjadi Dokter saat berusia 21 tahun. Pada saat berumur 24 tahun masuk Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anak di Unair. Sedangkan anak kedua masuk kuliah Elektro ITB pada saat usia 16 tahun, dan telah lulus di usia ke-20 tahun. Tiga hari setelah lulus diterima bekerja di Cladtek BI Metal Manufacturing (Perusahaan Australia) di Batam dan sekarang ini mendapat beasiswa Master dari LPDP di Delf University of Technology, Netherland.

  Belajar kebiasaan baik dan tanggung jawab. Jangan paksakan anak untuk terus belajar. Berikan arahan dan pengertian bagaimana baiknya anak kita belajar. Sebagai orang tua kita harus menjaga komunikasi dengan anak tetap baik. Kenali lingkungan tempat anak bergaul, termasuk mengenal guru-guru yang ada disekolah anak. Hal tersebut akan membentuk ikatan yang kuat antara orangtua dan anak.

  Pesan pak Mitro beserta istri untuk para orang tua diluar sana. Untuk anak jangan pelit dan harus sabar, serta mendidik anak haruslah dengan hati. Niscaya anak kita kedepannya akan menjadi pribadi yang sukses dunia dan akhirat. Pada akhir sharing pengalaman itu juga diberikan kesempatan kepada para peserta untuk bertanya tentang tata cara mendidik anak.