Annual Workshop STAR BPKP Selaraskan Kerjasama Strategis Antar stakeholders

Koordinator Project Management UnitProgram STAR BPKP,Joko Prihandono dalam laporan pembukaan mengungkapkan State Accountability Revitalization (STAR) BPKP merupakan kegiatan yang diprakarsai pemerintah RI untuk mendukung penguatan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, yang didanai oleh ADB. BPKP mengemban amanah mengawal STAR BPKP sejak tahun 2013, dan tahun 2017 merupakan akhir pelaksanaan proyek STAR BPKP. Workshop bertujuan melakukan koordinasi, singkronisasi dan menyelaraskan kemitraan antara stakeholder STAR BPKP tingkat pusat dan daerah, serta memastikan penempatan lulusan program beasiswa S1 dan S2 bekerja lagi di bidang pengelolaan keuangan negara dan pada APIP.

Dalam kurun 5 tahun STAR BPKP telah melakukan berbagai kegiatan yaitu program beasiswa dengan target  2500 lulusan pada akhir tahun pelaksanaan 2017, sementara posisi  per Juni 2017 sebanyak 3478 orang; Pembangunan E-learning yang diintegrasikan dalam sistem informasi Pusdiklatwas BPKP yang telah selesai dikembangkan dan dioperasionalisasikan dalam rangka pelaksanaan diklat. E-learning telah dimanfaatkan oleh 1.750 peserta diklat; pengembangan Sistem Informasi Manajemen Akuntabilitas (SIMA) untuk mendukung proses perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan hasil pengawasan yang lebih berkualitas. SIMA telah diselesaikan dan tahun ini sedang dalam proses internalisasi di unit kerja BPKP. Dengan SIMA diharapkan dapat memberikan masukan strategis bagi stakeholders BPKP.  Kegiatan lainnya adalah evaluasi terhadap program lintas sektoral. Saat ini STAR telah berhasil melaksanaan evaluasi atas program penyediaan obat publik, penanggulangan kemiskinan, dan pengembangan eksport nasional. Ke depan akan dilakukan evaluasi program lintas sektoral di bidang pendidikan kemaritiman dan perkotaan. Selain itu STAR memberikan kesempatan peserta yang memenuhi syarat mengikuti overseas trainning dengan target 400 peserta, dan realisasi saat ini 686 peserta. Sebagai langkah lanjut kerjasama dengan perguruan tinggi yang telah berbadan hukum, saat ini sedang dikembangkan pembentukan Center of Eexcellent dalam bidang intra audit  yang dapat meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah.

“STAR merupakan salah satu upaya bersama untuk meningkatkan kompetensi SDM sebagai ujung tombak pengelolaan dan pengawasan pengelolaan keuangan untuk memperkuat sendi-sendi akuntabilitas. Percepatan pembangunan infrastruktur proyek strategis harus dilandasi akuntabilitas. Akuntabel penting untuk memastikan bahwa proses yang sedang berjalan bermanfaat bagi masyarakat.” Ungkap Kepala BPKP, Ardan Adiperdana saat membuka annual workshop STAR.

Ardan mengajak seluruh pihak melakukan pemantauan bersama BPKP agar seluruh peserta beasiswa yang belum selesai segera menyelesaikan pendidikan dan memastikan seluruh lulusan diberikan peran dan tempat untuk menjalankan kompetensinya dalam rangka mengawal akuntabilitas. Dengan kerjasama yang baik antara BPKP, universitas, dan pemerintah daerah program peningkatan kompetensi SDM pengawasan akan memberikan hasil yang lebih maksimal.

Target RPJMN SPIP dan kapabilitas APIP level 3 mengindikasikan kemampuan untuk mencegah, mendeteksi, menindaklanjuti penyimpangan pengelolaan keuangan negara. Level 3 SPIP dan kapabilitas APIP merupakan level ideal kondisi empirik saat ini meski belum banyak di dunia yang mencapai level tersebut. Kondisi saat ini telah terjadi peningkatan sebagian besar sudah naik ke level 2. Kontribusi  STAR  cukup penting dalam peningkatan level SPIP dan kapabilitas APIP.

Peran pengelola keuangan negara harus terus didukung melalui riset berkelanjutan melalui kerjasama antara BPKP, perguruan tinggi, dan pemda dengan dibentuknya Center of Excellent (CoE). CoE bertujuan mempercepat penyebaran best practices akuntabilitas keuangan dan pembangunan melalui riset terapan, pengembangan metodologi, dan diseminasinya. Guna terus menjaga momentum penguatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan pembangunan, Ardan mengusulkan kepada ADB untuk melanjutkan bantuan melalui program STAR tahap 2.

Materi yang dibahas dalam workshop antara lain strategi mempercepat peningkatan level kapabilitas APIP dan maturitas SPIP dengan upaya mengurangi temuan SPI dalam LHP BPK RI, dengan menghadirkan narasumber Direktur Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Ditjen Bina Keuangan Negara Kementerian Dalam Negeri, Direktur Aparatur Negara Kementerian PPN/Bappenas, Rd. Siliwanti, Direktur Pinjaman dan Hibah DJPPR Kementerian Keuangan, Ayu Sukorini, Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, Muhammad Yusuf, serta Inspektur Kabupaten Banjar, H. Muhammad Rusdi.

Untuk mengupas kontribusi akademisi dalam strategi akselerasi peningkatan level kapabilitas APIP dan maturitas SPIP dihadirkan narasumber Deputi PKD BPKP, Gatot Darmasto, Ketua Prodi Maksi UGM, Abdul Halim, Dekan FEB Universitas Hasanuddin. Sementara untuk membahas tantangan dan strategi untuk memenuhi kebutuhan tenaga akuntansi pemerintahan yang kompeten dalam pengelolaan keuangan daerah dan audit internal sektor publik, serta ekspektasi pemda mengenai proyek STAR dihadirkan narasumber Kepala BPPKAD Daerah Provinsi Maluku, Lutfi Rumbia, Inspektur Kabupaten Muko-Muko, Fauzi, Inspektur III Itjen Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Yohanes Indrayono, dan Kepala DPPKA DIY, Bambang Wisnu Handoyo.

Para alumni STAR diantaranya dari Inspektorat Kabupaten Gunungkidul, Dwi Windarsih, DPPKAD Kabupaten Purbalingga, Budi Setiawan, dan dari DPPKAD Kabupaten Selayar, Nursal Iksan dihadirkan guna menggali manfaat dan lesson learned yang diperoleh alumni STAR BPKP setelah kembali bekerja di instansi pemda.

Untuk mengupas materi tantangan dan strategi guna menerapkan manajemen risiko keuangan di sektor publik dan audit internal berbasis risiko dalam pengelolaan keuangan negara/daerah di inspektorat daerah dihadirkan narasumber dari tim RB BPKP, Inspektur VII di Itjen Kementerian Keuangan, Roberth Gonijaya, serta Tim Overseas Training STAR BPKP. Sementara Ketua Prodi Maksi UNSRAT, Ketua Prodi Maksi UNRAM, Lintje Kalangi, Rr. Titiek Herawanti, dan Ketua Prodi Magister Ilmu Ekonomi UNJA membahas mengenai tantangan dan strategi perguruan tinggi terkait penyelesaian strudi peserta STAR secara tepat waktu dan rencana aksi melanjutkan program gelar akuntansi pemerintahan di perguruan tinggi. (Humas BPKP DIY/ros)