Perkuat SPIP Terintegrasi dengan Satu Data, Bupati Kubu Raya Kalbar Bahas Portal Kepong Bakol

Pontianak (8/9)—Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan sambangi Kepala Perwakilan BPKP Kalbar bahas integrasi data dari simpul jaringan per rumah tangga di Kubu Raya melalui Geoportal dan WebGIS Geospasial Kepong Bakol. Dengan portal ini, data dari tiap rumah tangga akan dapat diperoleh dan di-update setiap saat untuk berbagi pakai oleh instansi pemerintah, antara lain untuk program-program bantuan sosial dan pemulihan ekonomi terkait penanganan Covid-19. Sebuah inovasi yang sejalan dan memperkuat Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terintegrasi.

“Pemanfaatanteknologi informasi yang menghasilkan data dan geospasial dari setiap rumah tangga di lingkup wilayah Kabupaten Kubu Raya sangat berguna bagi proses kegiatan pemerintah, antara lain penanganan Covid-19. Dengan demikian, proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta pengendaliannya dapat dilaksanakan dengan tepat, cepat dan efektif. Ditambah dengan pemanfaatannya untuk bisa berbagi pakai data antar semua pihak yang berwenang dan berkepentingan, maka hal itu akan memberikan dampak langsung pada sasaran outcome,” demikian disampaikan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat mengunjungi Kepala Perwakilan BPKP Kalbar Dikdik Sadikin pada Selasa, 7 September 2021 di Ruang Kerja Kepala Perwakilan BPKP Kalbar, Pontianak.Pada kesempatan itu Kaper BPKP Kalbar didampingi Korwas Bidang Investigasi BPKP Kalbar Muqorrobin, Korwas Bidang P3A BPKP Kalbar B. Fredy Joko Susilo dan Dalnis Bidang Investigasi BPKP Kalbar Redjo Eko Warsito.

Kecanggihan Geoportal dan WebGis sebagai simpul jaringan informasi yang dapat menangkap data per rumah tangga dalam lingkup wilayah Kabupaten Kubu Raya berbanding terbalik dengan penamaannya yang sangat lokal yaitu “Kepong Bakol”, yang berarti sinergi dan kolaborasi. Istilah klasik lokal ini menjadi slogan yang mengajak seluruh elemen daerah bergotong royong dalam menyelesaikan setiap problem yang ada, dengan meng-update data secara terfokus, masif, membumi, terukur dan berdampak. Kepong Bakol ini telah diluncurkan sejak 17 Maret 2021 lalu di Sungai Raya, Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang kalakunjungan ke Kantor BPKP Kalbaritu didampingi Inspektur Kubu Raya H.Y Hardito menyebutkan dengan Geoportal dan WebGIS akan mewujudkan keniscayaan dalam rangka penguatan satu data dan informasi geopasial yang terpadu, akurat, mutakhir, bermanfaat dan terbuka. Hal ini dapat memperkuat arah kebijakan satu peta dengan berbagi pakai data dan informasi geospasial melalui Geoportal kabupaten Kubu Raya

“Konsep Geoportal dan WebGIS ini sendiri berdasarkan kemampuan dari semua pihak untuk dapat ikut serta menghimpun dalam rangkamemproduksisekaligus menggunakan data mulai dari Organisasi Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa maupun dari swasta dan semua pihak lainnya, dengan dasar data rumah tangga. Data itu terinci nama kepala keluarga, nomor kartu keluarga, pekerjaan, alamat, titik koordinat, nomor handphone, sarana sanitasi, persediaan air, dan penggunaan listrik dan data lainnya yang terkait dengan sasaran sosial,” jelas Bupati.

Data yang diperoleh, diklasifikasikan secara tematik, sektor,danirisan data. Dengan demikian, secara terpadu dapat menjadi navigator semua pihak. Hal ini sangat membantu dalam percepatan program pemerintah,baik program bansos maupun fisik infrastruktur dasar, pelayanan sosial dasar maupun juga pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Merespon hal tersebut, Kaper BPKP Kalbar Dikdik Sadikin memberikan apresiasi yang tinggi atas pengelolaan data geospasial sampai lini terkecil yaitu rumah tangga yang diluncurkan Pemkab Kubu Raya.

“Hal ini sangat mendukung pengendalian dari program-program pemerintah dalam membantu masyarakat secara tepat sasaran dan real time. Dengan demikian, portal ini pun menjadi bagian dari sistem pengendalian intern pemerintah atau SPIP sebagai proses yang terintegrasi atas kegiatan pemerintah dalam mencapai tujuan demi kemanfaatan masyarakat,” kataDikdik.

Senada dengan Kaper BPKP Kalbar, Bupati Kubu Raya memberikan contoh adanya bantuan gerobak kepada pedagang UMKM. “Setiap gerobak yang diberikan dapat dilacak keberadaannya dimana pun gerobak berada melalui titik koordinat Geoportal WebGIS,” ujar Muda Mahendrawan.

“Demikian juga dengan sentra-sentra produksi peternakan dan pertanian dapat terlacak dengan baik beserta datanya, sehingga bantuan maupun investasi dapat terarah dengan akurat. Misalnya bantuan sapi tentu diarahkan kepada  daerah yang terdapat peternakan sapi sehingga sapi bantuan tidak langsung dijual kembali. Demikian juga dengan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dapat diarahkan secara lebih efektif. Apalagi dengan bantuan-bantuan dari pemerintah,” tambah Bupati.

Kaper BPKP Kalbar mengharapkan inovasi Pemkab Kubu Rayaini dapat menjadi contoh bagi pemda lainnya baik di Kalbar maupun di seluruh Indonesia, sehingga pada gilirannya berkontribusi terwujudnya Program Satu Data di Indonesia.

Kominfo BPKP Kalbar/FW