Public Sector Intenal Audit (PSIA) International Seminar 2018 Ajang Tingkatkan Kapabilitas APIP

Kamis (4/5) STAR kembali menyelenggarakan Public Sector Intenal Audit (PSIA) International Seminar 2018 dengan tema “Enhanching Internal Audit Role for Contributing Significant Values to The Stakeholders” di Fairmont Hotel Jakarta. Setelah PSIA 2017 lalu lebih banyak membahas manajemen risiko, integritas, dan tools penilaian yang dapat meningkatkan kapabilitas APIP dan maturitas SPIP, PSIA 2018 mengambil sudut pandang lain.

 Topik PSIA 2018 kali ini terkait pencegahan fraud dan bagaimana untuk menyeimbangkan kebutuhan manajemen dengan transformasi peran audit internal yang kini sedang berjalan.

Seminar dibuka oleh Kepala BPKP, dihadiri oleh inspektur K/L/D, Steering Komite STAR, universitas pengelola program STAR dan CoE, IIA,  Tim Reviu Substansi CoE, pejabat di lingkungan BPKP, dan para alumni STAR yg mjd APIP.

Kepala BPKP dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa kapabilitas level 3 mengindikasikan APIP yang kapabel yang mampu memberikan jasa assurance dan advisory dengan mengacu pada kerangka kerja praktik profesional audit intern dan didukung oleh sistem manajemen audit intern yang komprehensif. Ardan berharap, acara ini dapat berkontribusi pada pencapaian kapabilitas APIP level 3.

“Kapabilitas APIP sudah menjadi perhatian pemerintah. Hal ini menunjukkan harapan dan kebutuhan manajemen instansi pemerintah atas adanya unit organisasi APIP yang dapat diandalkan dan konsisten dalam melaksanakan tugas,” terang Ardan.

Sekretaris Jenderal Kemendagri Hadi Prabowo hadir sebagai pembicara kunci. Hadi menceritakan tentang bagaimana langkah yang dilakukan Kemendagri dalam meningkatkan kapabilitas APIP.

“Penguatan APIP  dilakukan melalui beberapa langkah, diantaranya melalui sinergi antara BPKP, Kemendagri, dan KPK melalui penyelenggaraan workshop peningkatan kapabilitas APIP dan penguatan kelembagaan,” ujar Hadi.

Pembicara PSIA 2018 kali ini adalah Peneliti dari Korea Univesity Korea Selatan, Prof. Jin Wook Choi; Peneliti dari Central Queensland University Australia, Prof. Peter Best;  dan Gubernur Nusa Tenggara Barat 2008-2018, Muhammad Zainul Majdi.

Humas BPKP pusat