Hadir dalam upacara tersebut para Menteri Kabinet Kerja, Kepala Lembaga, Perwakilan dari negara sahabat, dan tamu undangan lainnya. Hadir mewakili Kepala BPKP, Deputi Kepala BPKP Bidang Polhukam dan PMK Binsar H. Simanjuntak. Dalam acara tersebut, turut juga disaksikan oleh puluhan ribu masyarakat, tua muda, yang berbondong-bondong dengan antusias mengikuti rangkaian acara sampai selesai.

Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan bahwa menapaki usia ke-70 tahun, TNI bisa menggunakan momentum ini untuk mengingat kembali jatidiri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional, Tentara Profesional.

Presiden juga menyatakan sejarah mencatat, TNI dilahirkan dari ‘rahim’ rakyat. Panglima Besar Jenderal Sudirman menyatakan bahwa hubungan TNI dan rakyat adalah ibarat ikan dan air, ikan tidak akan hidup tanpa air. “Rakyatlah yang mengandung, merawat, dan membesarkan TNI” ujar Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan harapannya bahwa dalam lima tahun ke depan, pembangunan kekuatan pertahanan tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kekuatan pertahanan minimum dalam pertahanan negara Tri Matra Terpadu, tetapi juga ditujukan untuk memperkuat jati diri sebagai negara maritim dengan membangun TNI sebagai kekuatan maritim regional yang disegani di kawasan Asia Timur.

Menyemarakkan upacara peringatan tersebut, juga dilaksanakan parade dan defile yang diikuti oleh pasukan TNI antara lain: Bataylon Gabungan Pamen TNI berjumlah 269 pegawai, Brigade Upacara I, II, III, IV, dan V Gabungan TNI dengan masing-masing terdiri dari 809 personil, Bataylon Upacara PNS 269 personil, Batalyon Upacara Balacad Kodam 300 personil, Drum Band Taruna Akademi TNI, Korsik Gabungan TNI, dan Panji-panji Gabungan TNI. Kemudian juga dilaksanakan Alusista Demo yang diikuti oleh TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU), yang menunjukkan kesiapan TNI dengan seluruh Alusistanya untuk mempertahankan kedaulatan negara.

(BO/Edi)