Seminar Nasional Internal Audit 2014

Seminar nasional untuk para auditor internal yang digagas oleh  Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) diselenggarakan di Hotel Lombok Raya –Mataram, NTB pada 16 -17 April 2014. Seminar Nasional Internal Audit (SNIA) 2014 ini bertemakan “Mengembangkan Integrated Assurance untuk Mencapai Triple Bottom Line: Profit, People, dan Planet” dan dihadiri oleh sekitar 547 auditor internal di sektor publik maupun swasta.

 

Seminar dibuka oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi dan menghadirkan narasumber-narasumber yang kompeten dan berkualitas di bidang internal audit, diantaranya adalah mantan Presiden Institute of Internal Auditor (IIA) Gerald D. Cox, Kepala BPKP Mardiasmo, Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian BUMN Gatot Trihargo, Audit Division Head PT Astra International Suryaningrum, dan CAE Bank BCA Jacobus Sindu Adisuwono.

Seminar pada hari kedua juga akan menghadirkan Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto, Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Politik Sosial dan Keamanan Binsar H. Simanjuntak, Deputi Bidang Program dan Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian PAN & RB Muhammad Yusuf Ateh, dan masih banyak lagi narasumber lainnya. Selain pemaparan dan diskusi, pada momen ini juga akan diwisuda sebanyak 193 orang Qualified Internal Auditor (QIA).

Gubernur M. Zainul Majdi pada pidato pembukaannya mengatakan bahwa bagian yang paling dalam upaya melakukan reformasi birokrasi adalah pada peningkatan Sumber Daya Manusia dan memastikan sistem telah berjalan dengan baik. Zainul juga berkata bahwa Laporan Keuangan Provinsi NTB telah mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK, ini adalah berkat peran strategis dari internal auditor atau inspektorat dan Biro Keuangan Pemda.

Sementara itu Kepala BPKP Mardiasmo pada paparannya menjelaskan akan pentingnya penerapan Internal Control berbasis COSO 2013 yang baru dengan 5 unsur dan 17 prinsipnya di lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan institusi lainnya. Mardiasmo mengharapkan agar internal control bisa menjadi budaya kerja sehingga bisa meningkatkan value, mendeteksi fraud dan irregularities. 

(Humas BPKP Pusat – hjk/hb/ita/sari) (x..)