Tingkatkan Kapabiltas Audtor menjadi Agen Perubahan

Pembukaan diklat yang akan berlangsung selama 14 hari dari tanggal 19 Pebruari 2014 sampai dengan 6 Maret 2014, dilakukan oleh Kepala Pusbin JFA, Sidik Wiyoto mewakili Kapusdiklatwas BPKP didampingi Didik Krisdiyanto, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bali bersama para Pejabat Struktural di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Bali dan dihadiri oleh para Inspektur atau yang mewakili se-Provinsi Bali..

Didik Krisdiyanto dalam sambutannya mengatakan, bahwa faktor pendorong terwujudnya good governance dan clean goverment, salah satunya adalah kuatnya aparat pengawasan internal, karena di negara yang bersih dari korupsi selain sistem pengendalian yang bagus juga aparat pengawasan internalnya yang kuat. Kondisi APIP di Indonesia yang belum begitu kuat ini menjadi perhatian dari Bank Dunia untuk memberi bantuan dalam rangka penguatan aparat pengawasan internalnya melalui STAR Project, salah satunya dengan pelaksanaan diklat ini.

Lebih lanjut Kepala Perwakilan mengatakan bahwa dalam rangka mengemban amanah PP 60 Tahun 2008, di Provinsi Bali perlu dibentuk Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI), yang bertujuan meningkatkan peran auditor internal auditor pemerintah yang lebih baik dan terkoordinir, karena di Pusat telah terbentuk lebih dulu.


Dalam akhir sambutannya Didik Krisdiyanto berharap kerjasama BPKP dengan Pemda melakukan review sebelum proses penyusunan laporan keuangan selesai, sehingga pelaksanaan review tersebut setidaknya bisa meningkatkan target perolehan opini pada tahun 2014 bagi Pemerintah Daerah di Provinsi Bali.


Sidik Wiyoto mengawali sambutannya berharap kepada peserta diklat untuk memanfaatkan diklat ini dengan sebaiknya, karena diklat juga merupakan tugas selain melakukan audit, diklat termasuk tugas pengembangan diri (capacity building) bagi auditor. Perkembangan internal auditor seharusnya sudah mengarah pada mindset sebagai konsultan, dan monitoring. APIP harus melakukan evaluasi permasalahan menjadi sorotan dari masyarakat, misalnya tentang efisensi pelaksanaan APBN dan APBD, dimana perbandingan belanja modal dan belanja pegawai yang masih timpang. Internal auditor harus mencermati dan terlibat mulai penyusunan dan perencanaan APBN/, Inspektur Pemda harus merubah mindset Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang dalam rangka memenuhi harapan masyarakat, misalnya dengan monitoring dan evaluasi yang akan memberikan justifikasi bagi pimpinan manajemen. “Untuk itu keberadaan auditor internal terutama APIP di Inspektorat harus selalu meningkatkan kapabilitasnya sehingga level naik menjadi agen perubahan”, tegas Sidik Wiyoto.


Dalam akhir sambutannya Kapusbin JFA menjelaskan bahwa banyak pejabat yang ditunjuk sebagai pemimipin proyek atau pejabat pengadaan barang ragu-ragu dalam mengambil keputusan karena takut kena korupsi, namun apabila belanja modal tidak terealisir secara tidak langsung akan berakibat kepada masyarakat, disinilah peranan auditor dituntut menjadi konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan. “Mari kita berkolaborasi membantu manajemen terkait dengan tugas pokok internal auditor, sehingga betul-betul peranan auditor internal itu sangat diharapkan dalam setiap pelaksanaan pengelolaan keuangan, segala sesuatunya selalu berkonsultasi dengan internal auditor”, harap Sidik Wiyoto.


Pada akhir kegiatan dilaksanakan penyematan tanda peserta secara simbolis kepada dua orang yang diwakili peserta dari Inspektorat Provinsi Bengkulu dan Inspektorat Kabupaten Gianyar.



Seketariat Humas Bali